Selasa, 06 September 2016

Tugas Menganalisis Penyelenggaraan Seminar Jurnalistik

BERBICARA KELOMPOK

“Menganalisis Kinerja HIMA PBSI dalam Menyelenggarakan Seminar Jurnalistik”



Disusun Oleh:
Dhani Susilowati (15410227)


PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2016







Menganalisis Kinerja HIMA PBSI
dalam Menyelenggarakan Seminar Jurnalistik


BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini, banyak terjadi masalah-masalah yang timbul di ranah jurnalistik. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan dunia jurnalis atau pemberitaan. Meskipun pengetahuan dirasa kurang, tetapi banyak orang yang berlomba-lomba untuk menulis berita, baik di media cetak ataupun media elektronik.
Tuntutan menulis berita di media cetak memang memerlukan keahlian yang lebih tinggi dibandingkan menulis berita di media sosial, seperti blog, facebook, dll.Setiap orang dapat menulis di sosial media yang dimilikinya, meskipun ia tidak mahir dalam menulis. Hal tersebut, tentu menjadi permasalahan yang serius, apabila penulis berita dalam media sosial tidak memahami cara penulisan berita dan kode etik jurnalistik.
Maka dari itu, Hima PBSI menyelenggarakan seminar jurnalistik yang bertujuan untuk memberikan pendidikan jurnalistik dasar kepada jurnalis pemula. Dengan kegiatan tersebut, peserta seminar diharapkan dapat menulis berita dengan benar dan sesuai kaidah penulisan berita.

BAB II
ISI
·         Penyelenggaraan acara seminar jurnalistik
Kesuksesan sebuah acara tentu tidak terlepas dari upaya dan persiapan yang matang untuk mewujudkan keberhasilan acara tersebut. Sama halnya dengan acara seminar jurnalistik yang diselenggarakan oleh Hima PBSI Universitas PGRI Semarang. Acara tersebut dinilai sukses apabila sesuai dengan perencanaan yang telah dipersiapkan oleh panitia penyelenggara. Tanpa pembentukan panitia, pastilah sebuah acara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya, karena tidak ada yang mengkoordinasikan acara tersebut.
Seminar yang diadakan oleh Hima PBSI mengusung tema “Citizen Journalizm di Era Digital Sosial Media”. Acara ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dasar jurnalistik kepada jurnalis pemula di era digital sosial media.  Seminar jurnalistik ini menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya, sehingga menarik minat para mahasiswa, khususnya mahasiswa progdi PBSI Universitas PGRI Semarang.
       Anggota Hima bekerja dengan sangat apik untuk menyelenggarakan acara seminar dengan jumlah peserta 370 orang. Persiapan acara ini memerlukan waktu yang cukup lama, tidak cukup hanya satu bulan. Pada awal persiapan acara, pengurus Hima membentuk sebuah panitia yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan acara. Setelah itu, baru dilaksanakan tugas masing-masing panitia.
Meskipun masing-masing panitia telah ditentukan tugasnya, tetapi masih ada kendala yang dialami oleh panitia. Terlebih lagi, banyak panitia yang belum berpengalaman dalam menyelenggarakan sebuah acara, misalnya anggota baru Hima. Namun, hal tersebut bukanlah masalah yang serius, karena antar anggota Hima akan saling membantu dan bekerja sama dalam menjalankan tugasnya.
Setelah dibentuk panitia kerja, melalui rapat semua anggota panitia dan persetujuan ketua panitia, sekertaris mengajukan proposal kepada pihak kampus. Biasanya dalam tahap ini banyak mengalami kendala. Misalnya revisi proposal dan biaya akomodasi yang telah direncanakan oleh pengurus Hima belum tentu disetujui oleh pihak kampus.Paling tidak, kampus hanya menyetujui setengah atau satu per empat dari biaya akomodasi yang telah diajukan. Maka dari itu, biaya yang dikeluarkan untuk acara seminar tersebut tidak melebihi dana yang disetujui oleh kampus. Dalam hal ini, Hima tidak melibatkan seponsor untuk menyelenggarakan acara ini.
Jika proposal telah disetujui oleh pihak kampus, barulah sekertaris membuat surat untuk peminjaman tempat yang akan digunakan dalam acara seminar, surat permohonan untuk pembicara dan surat undangan untuk para tamu undangan, seperti rektor dan dosen. Tidak semua pembicara yang diinginkan dapat memenuhi permintaan yang diajukan oleh Hima, maka dari itu, sebelum surat dikirimkan kepada pembicara, terlebih dahulu sesi humas menghubungi pembicara dan menanyakan kesanggupannya untuk mengisi acara tersebut. Apabila pembicara yang diminta tidak dapat mengisi acara, pengurus Hima bersama dengan pembina mencari pembicara lain.
Jika, pembicara sudah jelas kesanggupannya, batulah panitia membuat tiket yang diperuntukkan kepada semua peserta seminar. Tentu, dalam pembuatan tiket tersebut direncanakan secara matang, perihal akomodasi dan lainnya. Setelah tiket dicetak, maka panitia acara pun memiliki tanggung jawab untuk menjual tiket tersebut.
Demikianlah kinerja Hima PBSI untuk menyelenggarakan acara seminar jurnalistik di Universitas PGRI Semarang.
·         Susunan acara seminar jurnalistik
1.      Pembukaan
2.      Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3.      Pembacaan doa
4.      Sambutan-sambutan
-Sambutan Ketua Hima
-Sambutan Ketua Progdi PBSI
-Sambutan Wakil Dekan II
5. Inti
·         Moderator dalam seminar jurnalistik
Pada hakikatnya, moderator merupakan bagian paling penting dalam diskusi. Tanpa moderator, sebuah diskusi tidak akan terlaksana dengan baik. Seperti halnya seminar jurnalistik yang diadakan oleh Hima PBSI, dalam seminar tersebut, peran moderator sangat besar, karena moderator bertugas untuk mengatur jalannya diskusi.
Dalam melaksanakan tugasnya, terkadang moderator melakukan kesalahan yang dapat berakibat fatal dalam  acara diskusi. Misalnya, dalam seminar jurnalistik, moderator diskusi pada materi ke-tiga yaitu Fania Kharima,  kurang mahir dalam menjaga minat peserta agar tetap besar. Hal itu, berakibat pada suasana diskusi. Ketika peserta diskusi kurang berminat dalam mengikuti diskusi, secara tidak langsung  peserta akan membuat kegaduhan dengan bermacam cara, seperti bercerita dengan rekannya ataupun tidur dan sibuk mengotak-atik ponsel. Seyogyanya moderator memberikan intermezo untuk menarik kembali minat peserta.
Selain moderator III, moderator I yaitu Dwi Puspita Indriana dan moderator II Chatrine Santi Birgante, sudah cukup berkompeten dalam menjalankan tugasnya. Ke-tiga moderator acara seminar jurnalistik telah membuka acara diskusi dengan salam, kemudian  mengumumkan judul dan mengemukakan tujuan diskusi. Moderator juga menetapkan waktu diskusi dan menjaga agar diskusi tetap berjalan maju. Setelah penyampaian materi oleh pembicara, moderator mempersilahkan peserta diskusi untuk mengajukan pertanyaan kepada pemateri atau mengemukakan pendapatnya. Setelah sesi tanya-jawab selesai, moderator membacakan rangkuman singkat yang telah ditulisnya. Kemudian menutup acara diskusi dengan salam.
Dalam hal ini, dapat dikatakan moderator I dan II telah sukses menjalankan tugasnya, sedangkan moderator III belum sepenuhnya berhasil mengendalikan jalannya diskusi. Menurut analisis saya, moderator terbaik dalam acara seminar jurnalistik dengan tema “Citizen Journalizm di Era Digital Sosial Media” yaitu moderator pada pembicara pertama.

BAB III
KESIMPULAN
·         Dalam penyelenggaraan sebuah acara diperlukan perencanaan yang matang serta koordinasi yang solid antar panitia.
·         Moderator berperan penting dalam pelaksanaan diskusi. Maka dari itu, kesalahan moderator akan berakibat fatal pada kelangsungan acara diskusi.
 

1 komentar:

  1. Roulette Wheel Virtual Reality - stillcasino.com 메리트카지노 메리트카지노 우리카지노 우리카지노 497How to play Online Blackjack with Real Money ᐈ Trusted Casino

    BalasHapus