BERBICARA
KELOMPOK
“Menganalisis Kinerja HIMA PBSI
dalam Menyelenggarakan Seminar Jurnalistik”
Disusun
Oleh:
Dhani Susilowati (15410227)
PROGDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
PGRI SEMARANG
2016
Menganalisis
Kinerja HIMA PBSI
dalam
Menyelenggarakan Seminar Jurnalistik
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa
ini, banyak terjadi masalah-masalah yang timbul di ranah jurnalistik. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai berbagai hal yang berkaitan
dengan dunia jurnalis atau pemberitaan. Meskipun pengetahuan dirasa kurang,
tetapi banyak orang yang berlomba-lomba untuk menulis berita, baik di media
cetak ataupun media elektronik.
Tuntutan
menulis berita di media cetak memang memerlukan keahlian yang lebih tinggi
dibandingkan menulis berita di media sosial, seperti blog, facebook,
dll.Setiap orang dapat menulis di sosial media yang dimilikinya, meskipun ia
tidak mahir dalam menulis. Hal tersebut, tentu menjadi permasalahan yang
serius, apabila penulis berita dalam media sosial tidak memahami cara penulisan
berita dan kode etik jurnalistik.
Maka
dari itu, Hima PBSI menyelenggarakan seminar jurnalistik yang bertujuan untuk
memberikan pendidikan jurnalistik dasar kepada jurnalis pemula. Dengan kegiatan
tersebut, peserta seminar diharapkan dapat menulis berita dengan benar dan
sesuai kaidah penulisan berita.
BAB
II
ISI
·
Penyelenggaraan
acara seminar jurnalistik
Kesuksesan
sebuah acara tentu tidak terlepas dari upaya dan persiapan yang matang untuk
mewujudkan keberhasilan acara tersebut. Sama halnya dengan acara seminar
jurnalistik yang diselenggarakan oleh Hima PBSI Universitas PGRI Semarang.
Acara tersebut dinilai sukses apabila sesuai dengan perencanaan yang telah
dipersiapkan oleh panitia penyelenggara. Tanpa pembentukan panitia, pastilah
sebuah acara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya, karena tidak ada yang
mengkoordinasikan acara tersebut.
Seminar
yang diadakan oleh Hima PBSI mengusung tema “Citizen Journalizm di Era Digital Sosial Media”. Acara ini
bertujuan untuk memberikan pendidikan dasar jurnalistik kepada jurnalis pemula
di era digital sosial media. Seminar
jurnalistik ini menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya, sehingga
menarik minat para mahasiswa, khususnya mahasiswa progdi PBSI Universitas PGRI
Semarang.
Anggota Hima bekerja dengan sangat apik
untuk menyelenggarakan acara seminar dengan jumlah peserta 370 orang. Persiapan
acara ini memerlukan waktu yang cukup lama, tidak cukup hanya satu bulan. Pada
awal persiapan acara, pengurus Hima membentuk sebuah panitia yang bertanggung
jawab dalam penyelenggaraan acara. Setelah itu, baru dilaksanakan tugas
masing-masing panitia.
Meskipun
masing-masing panitia telah ditentukan tugasnya, tetapi masih ada kendala yang
dialami oleh panitia. Terlebih lagi, banyak panitia yang belum berpengalaman
dalam menyelenggarakan sebuah acara, misalnya anggota baru Hima. Namun, hal
tersebut bukanlah masalah yang serius, karena antar anggota Hima akan saling
membantu dan bekerja sama dalam menjalankan tugasnya.
Setelah
dibentuk panitia kerja, melalui rapat semua anggota panitia dan persetujuan
ketua panitia, sekertaris mengajukan proposal kepada pihak kampus. Biasanya
dalam tahap ini banyak mengalami kendala. Misalnya revisi proposal dan biaya
akomodasi yang telah direncanakan oleh pengurus Hima belum tentu disetujui oleh
pihak kampus.Paling tidak, kampus hanya menyetujui setengah atau satu per empat
dari biaya akomodasi yang telah diajukan. Maka dari itu, biaya yang dikeluarkan
untuk acara seminar tersebut tidak melebihi dana yang disetujui oleh kampus.
Dalam hal ini, Hima tidak melibatkan seponsor untuk menyelenggarakan acara ini.
Jika
proposal telah disetujui oleh pihak kampus, barulah sekertaris membuat surat
untuk peminjaman tempat yang akan digunakan dalam acara seminar, surat
permohonan untuk pembicara dan surat undangan untuk para tamu undangan, seperti
rektor dan dosen. Tidak semua pembicara yang diinginkan dapat memenuhi permintaan
yang diajukan oleh Hima, maka dari itu, sebelum surat dikirimkan kepada
pembicara, terlebih dahulu sesi humas menghubungi pembicara dan menanyakan
kesanggupannya untuk mengisi acara tersebut. Apabila pembicara yang diminta
tidak dapat mengisi acara, pengurus Hima bersama dengan pembina mencari
pembicara lain.
Jika,
pembicara sudah jelas kesanggupannya, batulah panitia membuat tiket yang
diperuntukkan kepada semua peserta seminar. Tentu, dalam pembuatan tiket
tersebut direncanakan secara matang, perihal akomodasi dan lainnya. Setelah
tiket dicetak, maka panitia acara pun memiliki tanggung jawab untuk menjual
tiket tersebut.
Demikianlah
kinerja Hima PBSI untuk menyelenggarakan acara seminar jurnalistik di
Universitas PGRI Semarang.
·
Susunan
acara seminar jurnalistik
1. Pembukaan
2. Menyanyikan
lagu Indonesia Raya
3. Pembacaan
doa
4. Sambutan-sambutan
-Sambutan Ketua Hima
-Sambutan Ketua Progdi
PBSI
-Sambutan Wakil Dekan
II
5. Inti
·
Moderator
dalam seminar jurnalistik
Pada
hakikatnya, moderator merupakan bagian paling penting dalam diskusi. Tanpa
moderator, sebuah diskusi tidak akan terlaksana dengan baik. Seperti halnya
seminar jurnalistik yang diadakan oleh Hima PBSI, dalam seminar tersebut, peran
moderator sangat besar, karena moderator bertugas untuk mengatur jalannya
diskusi.
Dalam
melaksanakan tugasnya, terkadang moderator melakukan kesalahan yang dapat
berakibat fatal dalam acara diskusi.
Misalnya, dalam seminar jurnalistik, moderator diskusi pada materi ke-tiga
yaitu Fania Kharima, kurang mahir dalam
menjaga minat peserta agar tetap besar. Hal itu, berakibat pada suasana
diskusi. Ketika peserta diskusi kurang berminat dalam mengikuti diskusi, secara
tidak langsung peserta akan membuat
kegaduhan dengan bermacam cara, seperti bercerita dengan rekannya ataupun tidur
dan sibuk mengotak-atik ponsel. Seyogyanya moderator memberikan intermezo untuk
menarik kembali minat peserta.
Selain
moderator III, moderator I yaitu Dwi Puspita Indriana dan moderator II Chatrine
Santi Birgante, sudah cukup berkompeten dalam menjalankan tugasnya. Ke-tiga
moderator acara seminar jurnalistik telah membuka acara diskusi dengan salam,
kemudian mengumumkan judul dan
mengemukakan tujuan diskusi. Moderator juga menetapkan waktu diskusi dan
menjaga agar diskusi tetap berjalan maju. Setelah penyampaian materi oleh
pembicara, moderator mempersilahkan peserta diskusi untuk mengajukan pertanyaan
kepada pemateri atau mengemukakan pendapatnya. Setelah sesi tanya-jawab
selesai, moderator membacakan rangkuman singkat yang telah ditulisnya. Kemudian
menutup acara diskusi dengan salam.
Dalam
hal ini, dapat dikatakan moderator I dan II telah sukses menjalankan tugasnya,
sedangkan moderator III belum sepenuhnya berhasil mengendalikan jalannya diskusi.
Menurut analisis saya, moderator terbaik dalam acara seminar jurnalistik dengan
tema “Citizen Journalizm di Era
Digital Sosial Media” yaitu moderator pada pembicara pertama.
BAB
III
KESIMPULAN
·
Dalam penyelenggaraan sebuah acara
diperlukan perencanaan yang matang serta koordinasi yang solid antar panitia.
·
Moderator berperan penting dalam
pelaksanaan diskusi. Maka dari itu, kesalahan moderator akan berakibat fatal
pada kelangsungan acara diskusi.
Roulette Wheel Virtual Reality - stillcasino.com 메리트카지노 메리트카지노 우리카지노 우리카지노 497How to play Online Blackjack with Real Money ᐈ Trusted Casino
BalasHapus